Peserta diajak menelusuri rute sepanjang 1.5 kilometer yang mencakup beberapa ikon penting, seperti:
Masjid Agung Taqwa – Simbol spiritualitas masyarakat Metro.
Pusat Pertokoan Metro (Pasar Shopping) – Pusat aktivitas ekonomi yang menjadi denyut nadi kota.
Alun-Alun Kota Metro – Ruang publik untuk rekreasi dan interaksi sosial.
Rumah Asisten Wedana – Pusat Pemerintahan Awal Kota Metro.
Selain berjalan kaki menelusuri keempat titik tersebut, peserta juga disuguhkan berbagai aktivitas menarik. Di setiap pemberhentian, ditemani pemandu profesional yang memberikan penjelasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan fakta unik terkait lokasi yang dikunjungi.
Selain itu, peserta juga disuguhkan berbagai suasana Metro yang khas dan meneduhkan sehingga perjalanan menjadi sangat menyenangkan.
Dalam rute tersebut juga kembali menengok Eks Bioskop Pasar Shopping Metro yang pernah berjaya dimedio 90 an hingga awal 2000 an.
Kegiatan hari ini mendapat apresiasi dari para peserta dan menjadi pengalaman yang luar biasa. Tidak hanya jalan-jalan, menyusuri tempat dengan memori masa lampau yang pernah ada ditempat itu, tapi juga mendapat pengetahuan baru tentang filosofi tata ruang kota dan tentunya sangat menginspirasi.
Komunitas Metro Walking Tour berharap rute ini dapat menjadi magnet wisata baru yang mengedukasi sekaligus menghibur, serta mendukung perekonomian lokal melalui kolaborasi bersama berbagai pihak.
Sebagai bagian dari program berkelanjutan, Metro Walking Tour berencana mengadakan tur reguler dengan tema-tema lain yang mengangkat keunikan Kota Metro.
Rencana ada 10 rute baru yang terdiri dari rute Areal dan Rute Tematik. Dengan hadirnya rute ini, Kota Metro semakin memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah yang menarik di Indonesia.
Selain Kian Amboro, kegiatan ini juga dipandu oleh Aditya Nurrohman, Shofiyurrahman, berserta crew Metro Walking Tour Dimas Setiawan, Dita Yoga Pangerstu dan Laurensius Jasen Prasetyo.
Penulis : Wahyu S
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















