Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Yuli Khamidah, menjelaskan bahwa dari 37 orang yang mengonsumsi siomai, 36 mengalami gejala keracunan.
Sebanyak tiga orang harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Secara keseluruhan, korban keracunan di Krasakan mencapai 162 orang dengan 47 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, di Sanggrahan, terdapat 42 korban dengan lima orang masih dirawat di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.
Pemerintah Kabupaten Sleman memastikan bahwa biaya perawatan para korban akan ditanggung melalui anggaran jejaring pengaman sosial.
“Biaya pelayanan kesehatan akan ditanggung oleh anggaran pemerintah. Kita terus memantau perkembangan kondisi korban,” ujar Sekda Sleman, Susmiarto.
Kondisi korban keracunan massal di Sleman dilaporkan berangsur-angsur membaik. Namun, penyebab pasti keracunan massal ini masih belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini