Dengan biaya sebesar itu, lanjut Iqbal, dirinya dan para petani tak punya pilihan selain meminjam modal dari para Toke (tengkulak/pengepul). Meski pinjaman itu tak berbunga, namun hasil panen mereka di monopoli oleh para tengkulak itu.
“Ya mau bagaimana lagi, dengan terpaksa kita terima dan menjual hasil panen ke mereka (tengkulak,red) meski harganya murah. Dan mereka membawanya ke Palembang untuk dijual lagi,” keluhnya.
Turut hadir menampingi PJ Bupati OKU H Teddy Meilwansyah, Aasisten III Setda OKU H Romosn Fitri SH MH, Kepala Dinas PUPR OKU Ir H Ulia Mahdi MM, Kepala Dinas Pertanian OKU Husmin, Kepala Dinas Perikanan Dan Peternakan OKU Ir Tri Aprianingsih dan BPBD OKU. (*)