“Pada saat berlayar, keempat korban hendak mencari ikan, namun setelah menebar jaring terjadi angin besar dan ombak besar,” katanya.
Novi menyampaikan dari empat ABK itu, ada dua orang yang belum diketahui keberadannya. Para ABK itu terjun ke laut dengan menggunakan alat pelampung berupa jerìken. Namun, pada saat terjun ke laut terjadi ombak besar yang mengakibatkan beberapa korban terbentur cor, karang pemecah ombak.
“Dua ornag dapat menyelamatkan diri sampai pada bibir pantai, namun dua orang hanyut dan sampai saat ini belum ditemukan,” jelasnya
Humas Basarnas Daerah Istimewa Yogyakarta, Pipit Eriyanto, mengatakan ada 50 personel yang diterjunkan untuk mencari dua ABK yang hìlang tersebut. “Pencarian dilakukan dengan penyisiran darat, menggunakan drone thermal, dan penyisiran laut menggunakan perahu jukung,” kata Pipit.
Pipit menyebut dua orang yang hilang itu adalah Arba dan Anggi, sedangkan dua ABK yang selamat adalah Rasita dan Acil, ” tantangan pencarian ombak terlalu tinggi sehingga perlu kewaspadaan dan teliti sekali menyisirnya,” terangnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya