Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan serta mempercepat pengolahan sampah di Sitimulyo.
“Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan sampah di Yogyakarta lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Hasto.
Pemkot juga mendorong masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari sumbernya. Sekolah, pasar, puskesmas, dan sektor perhotelan diminta untuk mulai memilah dan mengolah sampah secara mandiri.
Selain itu, metode pengolahan seperti ember tumpuk, biopori, dan bank sampah terus disosialisasikan untuk mengurangi beban di depo sampah.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta turut mendukung program ini dengan membangun taman di depan depo serta menyediakan papan informasi edukatif.
“Kami ingin depo sampah tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan, tetapi juga menjadi pusat edukasi bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Yogyakarta berharap dapat menciptakan kota yang lebih bersih, hijau, dan nyaman bagi seluruh warganya.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















