3. Tajwid – Pembelajaran mengenai hukum-hukum bacaan dalam Al-Quran, sehingga peserta dapat membaca dengan lebih fasih dan sesuai dengan aturan yang benar.
4. Diskusi Interaktif – Sesi tanya jawab yang memungkinkan peserta untuk menggali lebih dalam mengenai berbagai aspek ilmu Al-Quran.

Selain itu, suasana keakraban juga semakin terasa dengan adanya sesi berbagi pengalaman spiritual yang menginspirasi.
Para peserta berkesempatan untuk saling bertukar cerita mengenai perjalanan mereka dalam belajar Al-Quran, tantangan yang dihadapi, serta manfaat yang telah dirasakan.
Kegiatan Dauroh ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam mencetak generasi yang lebih mencintai dan memahami Al-Quran.
Dengan ilmu yang didapatkan, para peserta diharapkan tidak hanya dapat memperbaiki bacaan mereka, tetapi juga mengimplementasikan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui acara ini, Yayasan Insaanulhadi dan Pondok Mahaqomam Mahmuda berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang.
Harapannya, semakin banyak umat Islam yang dapat memperoleh manfaat dari pembelajaran Al-Quran, sehingga dapat membangun masyarakat yang lebih religius, harmonis, dan berakhlak mulia.
Semoga kegiatan dauroh ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan generasi Qurani yang unggul, berilmu, dan bertakwa.
Penulis : Gunawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2