Sudut Pandang Terkait Harga Singkong. Siapa Untung?

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 25 Desember 2024 - 17:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung, Peristiwaterkini – Menyikapi permasalahan terkait harga Singkong di Lampung, Sudut pandang menghadirkan tokoh petani Singkong dan Anggota DPRD Provinsi di TVRI.

Saat sesion wawancara menghadirkan dua narasumber yaitu perwakilan masyarakat Singkong Indonesia, Rizani, dan Anggota DPRD provinsi. Dalam penjelasanya bahwa kondisi saat ini sebelum di tetapkan oleh gubernur, Harga kemarin bervariasi di setiap tempat dengan potongan yang berbeda-beda tentu tidak menguntungkan para petani Singkong, dan petani merasa di rugikan.

” Harga yang bervariasi ditambah potongan yang berbeda di setiap tempat belum biaya bajak, tanam, pupuk dan pestisida petani Singkong sangat rugi”, Jelas Rizani.

Permasalahan lainnya adalah belum adanya harga eceran terendah(HET), sehingga permasalahan harga Singkong bervariatif.

” Belum adanya harga eceran terendah(HET) membuat harga singkong setiap tempat berbeda, oleh sebab itu kami meminta bersama sama mendorong agar adanya HET yang menjadi harga pokok Singkong yang pasti”, Tambahnya.

Selain itu untuk mensejahterakan para petani Singkong salah satunya adalah dengan cara bagaimana para petani dapat meningkatkan jumlah tonase perhektar setiap panennya. Mahalnya biaya produksi tanam Singkong juga terjadi karena adanya Peraturan Menteri(Permen) No 10 tahun 2022, bahwa Singkong tidak masuk dalam tanaman yang mendapat subsidi pupuk. Subsidi hanya untuk Padi, Jagung dan Kedelai(Pajale).

” Tidak adanya subsidi dan mahalnya harga pupuk membuat ongkos produksi penanaman Singkong lebih mahal, oleh sebab itu kami berharap untuk bersama-sama memperjuangkan Singkong agar mendapat subsidi dari pemerintah bukan hanya Padi, Kedelai tetapi juga Singkong(Pajalekong)”, Jelasnya.

Anggota DPRD Provinsi Lampung Mikdar Ilyas meminta agar petani meningkatkan tonase perhektarnya dan menghimbau kepada penyuluh lapangan PPL untuk mendampingi para petani selain itu untuk tahun depan mudah mudahan Singkong bisa mendapat subsidi pupuk.

” Kami menghimbau kepada petani singkong untuk meningkatkan jumlah tonase Singkong dan penyuluh lapangan untuk turun mendampingi petani mengeluarkan ilmunya agar hasil target dapat tercapai, untuk tahun depan mudah-mudahan singkong akan mendapatkan subsidi pupuk dan masuk kedalam Tanaman pangan”, Terangnya.

Di akhir wawancara Rizani juga menjelaskan bahwa kebutuhan Singkong atau tepung Topioka saat ini merupakan pangsa nasional sangat besar karena untuk mencukupi pasaran perlu berhari-hari untuk memenuhi kuotanya.

Penulis : Wahyu S

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Jejak Asap Pekat PT LBP: Pencemaran Udara Mengancam Warga, Perusahaan Bungkam
Asap Hitam dari Cerobong PT LBP Sebabkan Gangguan Pernapasan
Gudang BBM Ilegal di Garuntang Diduga Milik Oknum TNI, Polda Lampung Dinilai Tutup Mata
ITSNU Lampung Siapkan Mahasiswa untuk Terjun KKN, Ditekankan sebagai Bentuk Ibadah dan Pengabdian
DPRD Lamteng Sidak Pabrik Baru di Terbanggi Besar
Warga Terbanggi Ilir Lampung Tengah Resah, Asap Pabrik PT. LBP Diduga Ganggu Kesehatan
Pondok Pesantren Baitul Makmur Metro Gelar Haflatul Tasyakur
PANI Lampung Tengah Matangkan Persiapan Deklarasi dan Sosialisasi Anti Narkoba
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:39 WIB

Jejak Asap Pekat PT LBP: Pencemaran Udara Mengancam Warga, Perusahaan Bungkam

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:00 WIB

Asap Hitam dari Cerobong PT LBP Sebabkan Gangguan Pernapasan

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:41 WIB

Gudang BBM Ilegal di Garuntang Diduga Milik Oknum TNI, Polda Lampung Dinilai Tutup Mata

Selasa, 24 Juni 2025 - 07:41 WIB

ITSNU Lampung Siapkan Mahasiswa untuk Terjun KKN, Ditekankan sebagai Bentuk Ibadah dan Pengabdian

Senin, 23 Juni 2025 - 19:42 WIB

DPRD Lamteng Sidak Pabrik Baru di Terbanggi Besar

Berita Terbaru

NASIONAL

Gagal Nanjak, Truk Trailer Timpa Minibus di Boyolali

Kamis, 26 Jun 2025 - 09:39 WIB