Gegerboyo menampilkan instalasi SEGORO GUNUNG–Line Between Shadows, sementara Irama Nusantara menghadirkan arsip auditif industri musik Indonesia lewat karya Dari Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas.

“Ini upaya menjembatani kebijakan dengan pengalaman seni,” kata salah satu kurator.
Karya lain datang dari Umi Lestari melalui film esai I Saw Her in Motion serta MIVUBI dengan RAMpogan Arena yang mengangkat refleksi kebebasan berekspresi di era digital.
Pameran ditutup dengan ruang partisipatif yang mengundang publik menyampaikan suara dan harapan mereka.
Seluruh rangkaian kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















