Ketua Askot PSSI Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro, menyampaikan bahwa Soekarno Cup merupakan bagian dari roadmap pembinaan jangka panjang.
“Kami ingin anak-anak ini disiapkan dari sekarang untuk ajang-ajang besar seperti Popda, Porda, bahkan PON. Bukan hanya berpartisipasi, tapi menyumbang prestasi,” tegasnya.
Ia juga menyebut pembinaan akan diperkuat lewat Kelas Khusus Olahraga dan diklat reguler, meskipun harus menolak 30 tim luar kota demi fokus pembinaan lokal.
Antusiasme juga datang dari para pemain muda. Zlatan Khaizuran Ramdani, pemain U-9 dari SSB Mataram Utama, mengaku senang mengikuti Soekarno Cup.
“Latihan sekarang jadi lebih sering. Harapannya bisa juara,” ujarnya bersemangat.
Turnamen akan ditutup Minggu (6/7) dengan penyerahan trofi bergilir Piala Wali Kota Yogyakarta, menjadi penanda pentingnya sepak bola bukan hanya sebagai olahraga, tapi juga wahana pendidikan karakter dan nasionalisme.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2