Selain itu, malam pembukaan juga diramaikan dengan Anugerah Sayembara Puisi Nasional FSY 2025. Astrajingga Asmasubrata, pemenang utama, membacakan Lintasan Rakit di Muara Code dengan penuh penghayatan.
“Saya merasa puisi bukan sekadar kata, tapi napas zaman,” ujarnya.
Komang, selaku juri, turut memuji keberanian tematik dan keberagaman gaya para finalis. Ia menyebut puisi sebagai “ruang kritik sosial yang halus namun menghunjam.”
Sebagai penutup, Iksan Skuter dan grup Melankolia tampil memadukan syair dan nada, membangun atmosfer reflektif yang membekas.
Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menyampaikan bahwa puisi mampu merepresentasikan batin kota.
“Yogyakarta bukan hanya dilihat, tetapi dirasakan lewat puisi,” ucapnya.
Dengan begitu, pembukaan FSY 2025 menjelma sebagai titik temu antara tradisi, ekspresi, dan semangat kolektif yang terus menyala.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2