Sekda Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M., turut mengapresiasi kontribusi komunitas.
“Harapan saya, FSY terus tumbuh sebagai ruang pemersatu dan penginspirasi lintas generasi,” ucapnya.
Fairuzul Mumtaz dan Ramayda Akmal membacakan catatan kuratorial yang memuat lima rekomendasi penting bagi ekosistem sastra: dari pendanaan komunitas hingga pemutakhiran data sastra.
Panggung ditutup meriah oleh pertunjukan artistik Whani Darmawan, pembacaan prosa Annisa Hertami, storytelling musikal Dee Lestari, hingga penampilan grup musik The Kick.
“Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi perayaan kehidupan melalui kata dan nada,” kata Ismawati Retno dari Dinas Kebudayaan.
FSY 2025 meninggalkan jejak bahwa sastra bukan sekadar teks, melainkan ruang hidup imajinasi kolektif.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2