PERISTIWATERKINI.NET – Pemerintah terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan dengan menempatkan pasar tradisional sebagai salah satu pilar utama dalam mendukung akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas dan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Langkah konkret ini terlihat dari upaya revitalisasi Pasar Terban di Yogyakarta yang saat ini sedang berlangsung.
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau progres renovasi Pasar Terban pada Jumat, 28 Maret 2025.
Kunjungan ini dilakukan setelah menghadiri Acara Tawur Agung Kesanga dalam rangka Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Candi Prambanan.
Dalam peninjauan tersebut, Wapres melihat langsung perkembangan pembangunan, termasuk area masuk parkir utama dan area jual-beli.
Dalam kunjungannya, Wapres menekankan pentingnya penyelesaian proyek revitalisasi sesuai jadwal pada Juli 2025.
Ia menyebut bahwa percepatan penyelesaian proyek ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama para pedagang yang menggantungkan penghidupan mereka di pasar dan sekitarnya.
Pasar yang lebih modern dan higienis diharapkan mampu menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha.
Wapres juga mengingatkan agar proses transformasi Pasar Terban tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
Menurutnya, pasar tradisional bukan hanya tempat transaksi ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dengan demikian, revitalisasi ini diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya lokal.
Sejalan dengan pernyataan Wapres, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menyatakan bahwa revitalisasi Pasar Terban bertujuan untuk meningkatkan fungsi pasar rakyat.
Ia optimistis proyek ini bisa diselesaikan tepat waktu sesuai kontrak pada Juli 2025. “Harapan kami ini bisa terlaksana tepat sesuai jadwal karena sudah ditunggu oleh para pedagang yang saat ini menempati shelter sementara,” ujarnya.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini