Jogja, Peristiwaterkini – Wacana Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk menjadikan serangga seperti belalang dan ulat sagu sebagai menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menuai tanggapan beragam dari masyarakat Gunungkidul.
Banyak yang menganggap wacana tersebut tidak realistis dan bahkan ada yang menertawai rencana tersebut.
Yanto, warga Saptosari, menyebut rencana tersebut tidak masuk akal. Ia mengatakan bahwa harga belalang dan ulat di wilayah Gunungkidul bahkan lebih mahal daripada daging ayam atau sapi.
“Ngawur itu. Kalau mau ngomong, lihat dulu kondisi di lapangan. Harga belalang di sini kayak emas, masa mau dimasukkan ke MBG dengan anggaran cuma Rp10 ribu?” ujar Yanto.
Ia menambahkan bahwa satu toples belalang goreng yang berisi sekitar 15 ekor bisa mencapai harga Rp35 ribu.
Sementara itu, ulat seperti ulat jati juga memiliki harga yang tinggi dan cenderung musiman.
Hal serupa diungkapkan Sigit, warga Paliyan. Menurutnya, selain mahal, tidak semua belalang dan ulat bisa dikonsumsi.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya