
Evi Idawati berbagi pengalaman memfasilitasi kelas-kelas menulis di berbagai daerah.
Ia mengungkap pendekatannya dengan cara mengenalkan diksi demi diksi agar muncul rasa penasaran.
“Dari satu kata bisa tumbuh cinta baca dan menulis,” katanya. Ia juga tampil membacakan puisi, disambut antusias audiens.
Ratun pun menyumbang cerpen berbahasa Jawa yang menyentuh isu sosial.
Penutup diskusi dikuatkan oleh moderator Latief S. Nugraha yang mengatakan, “Regenerasi adalah ruang temu lintas imajinasi dan visi antar zaman.”
Festival Sastra Yogyakarta melalui “Susur Galur V” berhasil menjadi ruang hidup yang mempertemukan warisan dan pembaruan.
Seperti dikatakan Yetti Martanti, “Sastra tak bisa diwariskan tanpa dirawat. Dan ruang seperti ini adalah tempat terbaik merawatnya.”
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2