Ia meyakini, seni realis mampu menjadi medium perubahan sosial yang nyata di tengah masyarakat.
Penulis dan kurator pameran, Agus Noor, menekankan bahwa potensi besar para seniman realis kerap kali terabaikan.
Melalui pameran ini, ia ingin memberi penghormatan sekaligus mengangkat
kembali nama-nama yang telah lama berkarya sejak era 1970-an namun belum banyak mendapat sorotan.
“Teman-teman seniman realis ini punya keterampilan luar biasa, tetapi seperti hilang dari radar. REAL.IS.ME adalah bentuk penghormatan untuk mereka,” jelas Agus Noor.
Sementara itu, pemilik Sangkring Art Space, Putu Sutawijaya, menilai Sanggar Nganu
sebagai sanggar yang unik karena banyak anggotanya berkarya tanpa memiliki studio tetap.
“Pameran ini adalah bentuk persaudaraan. Semoga Sanggar Nganu terus tumbuh menjadi sanggar terbaik di Jogja,” ujarnya.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2