Distribusi makanan bergizi diatur dengan mempertimbangkan jarak penerima dari dapur umum. Letkol Zainollah menjelaskan bahwa penerima diprioritaskan yang berada dalam radius 2-3 kilometer.
“Ini dilakukan agar distribusi dapat berjalan lancar dan tepat sasaran,” tegasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Suswantoro, yang turut hadir, mengungkapkan bahwa setiap dapur umum mampu melayani 3.000 hingga 3.500 penerima.
Sleman sendiri baru bergabung dalam gelombang kedua pelaksanaan program ini. “Saat ini masih tahap percontohan, tapi kami optimistis hasilnya akan berdampak positif,” kata Suswantoro.
Program makan bergizi gratis di Sleman resmi dimulai pada 6 Januari 2025, dengan target uji coba menjangkau 20% penerima di wilayah percontohan.
Proses pelaksanaannya diawasi langsung oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Kantor Kepresidenan untuk memastikan akuntabilitas program ini.
Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata, terutama bagi anak-anak sekolah.
Kerja sama lintas lembaga, termasuk TNI dan pemerintah daerah, menjadi kunci utama dalam keberhasilan implementasi program strategis nasional ini.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2