Keunggulan utama insenerator adalah mengurangi volume sampah secara signifikan, bahkan hingga 90%. Selain itu, proses pembakaran di insenerator bisa meminimalkan kontaminasi tanah dan air, karena sampah berbahaya seperti bahan kimia, plastik, atau limbah medis tidak terbuang langsung ke lingkungan.
“Walaupun begitu, insenerator juga memiliki kelemahan, seperti emisi gas berbahaya jika tidak dilengkapi dengan teknologi pengendalian polusi yang baik,” terangnya.
Mengenai dana atau anggaran yang digunakan untuk membeli insenerator, Afnan menjelaskan akan menggunakan dana APBD.
“APBD Perubahan bisa dilakukan pada kondisi-kondisi darurat. Saya dulu itu ikut mengurus APBN, jadi tahu kalau APBN itu bisa berubah jika dalam kondisi darurat, seperti Covid-19 kemarin. Apalagi APBD, pasti bisa berubah,” ujar cucu Pahlawan Nasional tersebut.
Secara keseluruhan, perubahan APBD untuk keadaan darurat adalah upaya untuk menyesuaikan prioritas pemda dalam mengatasi situasi genting.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya