Petani Singkong Lampung Terhimpit: Harga Tidak Stabil, Pabrik Tutup

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 26 Januari 2025 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr. Wendy juga mengkritik “gerakan tutup pabrik” oleh pengusaha sebagai bentuk pembangkangan terhadap pemerintah daerah.

“Alih-alih memberikan manfaat kepada petani, keputusan ini justru memperburuk situasi. Petani tidak hanya menghadapi harga yang rendah, tetapi juga kesulitan menjual hasil panen karena pabrik tutup,” tegasnya.

 

Krisis ini juga diperburuk oleh fakta bahwa perusahaan tapioka di Lampung melakukan impor tepung tapioka dalam jumlah besar dari Vietnam dan Thailand.

Data dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menunjukkan, sepanjang 2024, sebanyak 59.050 ton tepung tapioka senilai Rp 511,4 miliar diimpor oleh empat perusahaan besar di Lampung.

Pj Gubernur Lampung, Samsudin, sebelumnya telah menyurati pemerintah pusat untuk membatasi izin impor tepung tapioka.

Ia juga menegaskan larangan impor bagi perusahaan di Lampung. Namun, langkah ini justru memicu reaksi keras dari pengusaha yang menganggap kebijakan tersebut merugikan bisnis mereka.

Dr. Wendy menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah sistemik dan jangka panjang untuk menyelesaikan krisis ini.

“Harus ada evaluasi menyeluruh, mulai dari kebijakan impor, ketersediaan pupuk, hingga pengelolaan lahan.

Selain itu, penting untuk merancang program hilirisasi dan menarik investor yang mampu menampung hasil panen petani,” sarannya.

Jika langkah konkret tidak segera diambil, krisis ini akan terus berlanjut, dengan petani singkong yang semakin terpuruk di tengah ketidakpastian pasar.

Sementara itu, “gerakan tutup pabrik” oleh pengusaha menjadi ancaman nyata bagi stabilitas sektor pertanian di Lampung.

Penulis : Jurnalis

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Modus Pacaran, Pengurus Ponpes di Lamteng Setubuhi Santri di Bawah Umur
Terseret Kasus Dana Hibah KONI Rp 1,1 Miliar, Ketua PSSI Lamteng Resmi Ditahan
Dana Hibah KONI Di duga Disalahgunakan, Setyo Malah Nombok Ratusan Juta
Dukung Penuh Sepak Bola Lampung Tengah, Anggota DPD RI Bustomi Zainudin Hadiri GRIB JAYA OPEN CUP 2025
Tiga Pekerja Galian C Ilegal di Way Seputih Diamankan, Pemilik Masih Bebas?
UBL dan GRANAT Lampung Tengah Gelar Observasi Sosial di Lapas Gunung Sugih
Pencemaran Udara Kian Parah, Warga Resah, DLH Tutup Mata
Sidang Kasus Pembunuhan Siswa SMAN 1 Anak Tuha Memasuki Tahapan Tuntutan

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:17 WIB

Modus Pacaran, Pengurus Ponpes di Lamteng Setubuhi Santri di Bawah Umur

Kamis, 7 Agustus 2025 - 17:28 WIB

Terseret Kasus Dana Hibah KONI Rp 1,1 Miliar, Ketua PSSI Lamteng Resmi Ditahan

Senin, 28 Juli 2025 - 23:49 WIB

Dana Hibah KONI Di duga Disalahgunakan, Setyo Malah Nombok Ratusan Juta

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:55 WIB

Dukung Penuh Sepak Bola Lampung Tengah, Anggota DPD RI Bustomi Zainudin Hadiri GRIB JAYA OPEN CUP 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:25 WIB

Tiga Pekerja Galian C Ilegal di Way Seputih Diamankan, Pemilik Masih Bebas?

Berita Terbaru