Warna-warni pakaian, senyum ramah, dan tepuk tangan riuh setiap penampilan mempertegas semangat persaudaraan.
“Di Jogja ada tujuh paroki yang bisa bersatu padu dalam satu kegiatan yang tidak membeda-bedakan,” tambah Hasto, memuji kekompakan peserta.

Romo Vikep Yogyakarta Timur, Romo Adrianus Maradiyo, Pr, menekankan pentingnya harmoni.
“Dalam bahasa Jawa, suara itu harus ‘kempel’, tidak pecah. Selain paduan suara, ada lomba tutur Kitab Suci yang menjadi sarana bagi anak-anak memahami ajaran Gereja,” jelasnya.
Tahun ini, Pesparani diikuti 333 peserta dengan lomba Tutur Kitab Suci Anak, Cerdas Cermat Rohani, Menyanyikan Mazmur, dan Paduan Suara, yang seluruhnya berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2