PERISTIWATERKINI – Polres Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar konferensi pers atas kasus pembunuhan yang menggegerkan warga Desa Marga Bakti, Kecamatan Sinar Peninjauan, Selasa (10/6/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu, 4 Juni 2025, sekitar pukul 10.00 WIB di teras rumah korban yang terletak di Blok B2 Dusun Sumber Makmur.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A.P menjelaskan bahwa korban tewas adalah Asep Prasnanda (56), sementara istrinya mengalami luka-luka.
Tersangka pembunuhan diketahui bernama Abila alias Gogon (51), yang merupakan teman dekat korban.
Menurut keterangan, pelaku kerap bertandang ke rumah korban. Pada hari kejadian, pelaku sempat minum dan makan bersama di rumah korban.
Suasana awalnya akrab hingga kemudian terjadi percakapan yang memicu kemarahan tersangka.
Korban diduga melontarkan candaan yang menyinggung urusan rumah tangga pelaku, khususnya terkait hubungan intim dengan istrinya.
Kalimat korban yang menyatakan “makanya kalau main jangan lama-lama, biar darahnya nggak rendah,” diduga menjadi pemicu emosi pelaku.
Merasa tersinggung, pelaku berpura-pura hendak buang air ke belakang rumah. Di situlah ia menemukan pisau daging sepanjang 35 cm dan langsung menyerang istri korban terlebih dahulu.
Saat mendengar teriakan, Asep Prasnanda masuk ke rumah untuk melerai. Namun, bukannya berhenti, pelaku justru mengamuk dan menyerang korban secara brutal hingga meninggal dunia dengan luka di leher, dada, kepala, dan tubuh lainnya.
Warga sekitar yang mendengar keributan segera datang dan berhasil mengamankan pelaku. Tak lama, personel Polsek Sinar Peninjauan tiba di lokasi dan membawa tersangka ke kantor polisi.
Barang bukti yang diamankan termasuk pisau daging, pakaian milik korban dan tersangka. Tersangka kini dijerat dengan Pasal 38 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Kapolsek Sinar Peninjauan Ipda Suherman menyatakan bahwa meskipun korban dan pelaku adalah teman dekat, candaan sensitif soal urusan pribadi bisa berujung petaka.
“Pelaku memang mengidap darah rendah, dan itu sering dijadikan olok-olokan. Rupanya, kali ini pelaku sudah tidak tahan,” ungkapnya.
Penulis : Gunawan
Editor : Peristiwaterkini