“Asap dari pabrik lengket dan berbau, pakaian yang dijemur jadi kotor dan teras rumah cepat hitam. Ini jelas bukan kondisi yang sehat,” ucap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Tak hanya mengganggu kebersihan pada rumah sekitar, dampak kesehatan juga mulai dirasakan, warga menyebut mulai mengalami gangguan pernapasan, batuk berkepanjangan dan iritasi pada mata diduga akibat paparan asap tersebut.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan soal keseriusan penegakan aturan lingkungan di daerah tersebut.
Banyak penilai sidak DLH Provinsi terkesan hanyalah formalitas dan belum menyentuh akar permasalahan.
Pemerhati lingkungan mendesak agar pemerintah daerah memberikan sanksi tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh PT LBP,serta memperkuat sistem pemantauan terhadap industri penghasil emisi.
Pencemaran yang terus berulang menunjukkan bahwa tanggung jawab lingkungan belum menjadi prioritas.
Padahal, keberlanjutan ekosistem dan keselamatan warga harus menjadi perhatian utama dalan aktivitas industri.
Penulis : Sahrul
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2