Penataan Parkir Abu Bakar Ali Membuat Kawasan Sepi, Ratusan Warga Gantungkan Harapan

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 18 April 2025 - 12:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PERISTIWATERKINI.NET – Kawasan parkir Abu Bakar Ali yang biasanya ramai dengan aktivitas ekonomi kini terlihat lengang.

Sejak memasuki masa perpanjangan penataan hingga 28 April 2025, suasana di tempat tersebut berubah drastis.

Kesan sepi ini menjadi sorotan karena selama ini ratusan orang menggantungkan hidup dari geliat ekonomi di area tersebut.

Mulai dari pedagang kaki lima, juru parkir, hingga petugas keamanan, banyak pihak yang terdampak langsung oleh kebijakan ini.

Meski penataan dimaksudkan untuk memperbaiki wajah kota, namun ketidakpastian yang menyelimuti proses ini menimbulkan kekhawatiran.

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan menyatakan bahwa penataan kawasan ini tetap akan dilanjutkan.

Pemerintah juga menyampaikan komitmennya untuk mencari solusi terbaik bersama Pemerintah Daerah DIY.

“Kami berupaya agar kebijakan ini tidak merugikan siapa pun, khususnya masyarakat kecil yang selama ini menggantungkan penghidupan di sana,” ujar seorang perwakilan Dinas Perhubungan.

Meski demikian, kekhawatiran masih membayangi para pelaku ekonomi lokal.

Mereka mengaku resah karena hingga kini belum ada kejelasan terkait lokasi relokasi.

Infrastruktur dan fasilitas pendukung di tempat baru pun belum siap sepenuhnya.

Doni Rulianto, pengelola TKP Abu Bakar Ali, menyebut ada lebih dari 300 orang yang terdampak langsung dari proses ini.

Ia meminta agar pemerintah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan tanpa menyiapkan solusi konkret.

“Kami bukan menolak penataan. Kami hanya berharap relokasi dilakukan secara manusiawi dan ada kepastian bagi keluarga kami yang bergantung di sini,” ucap Doni.

Ia juga menegaskan pentingnya mempertimbangkan sisi kemanusiaan dalam setiap proses pembangunan kota.

Menurutnya, pembangunan seharusnya tidak hanya soal fisik dan estetika, tapi juga menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat kecil.

Saat ini, para pekerja dan pedagang masih menunggu kejelasan.

Harapan mereka sederhana: agar dalam proses penataan ini, suara dan nasib mereka tak diabaikan.

Penulis : Kurniawan

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Kejari Sleman Musnahkan Ribuan Obat Terlarang, Senpi, dan Ganja
Pinjol Jerat Mahasiswa, Negara ‘Cuci Tangan’?
1.627 Rumah Prioritas Bantuan, Komisi D dan Kesra Matangkan Rencana
Merti Dusun Tamanan Pabrik 2025: Warga Tamanmartani “Manengku Puja Nggayuh Raharja”
Penambang Progo : “Kami Hanya Ingin Kembali Menambang untuk Hidupi Keluarga”
Jogja Targetkan 500 Ribu Wisatawan, Libur Sekolah Dipastikan Aman dan Nyaman
UGM Digugat Rp1.000 Triliun! Geger Ijazah Jokowi Bikin Bangsa Gaduh
Mubeng Beteng: Laku Spiritual Malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:28 WIB

Kejari Sleman Musnahkan Ribuan Obat Terlarang, Senpi, dan Ganja

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:03 WIB

1.627 Rumah Prioritas Bantuan, Komisi D dan Kesra Matangkan Rencana

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:31 WIB

Merti Dusun Tamanan Pabrik 2025: Warga Tamanmartani “Manengku Puja Nggayuh Raharja”

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:47 WIB

Penambang Progo : “Kami Hanya Ingin Kembali Menambang untuk Hidupi Keluarga”

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:04 WIB

Jogja Targetkan 500 Ribu Wisatawan, Libur Sekolah Dipastikan Aman dan Nyaman

Berita Terbaru

NASIONAL

Gagal Nanjak, Truk Trailer Timpa Minibus di Boyolali

Kamis, 26 Jun 2025 - 09:39 WIB