
Selain itu dirinya sama sekali tidak keberatan atas sumbangan listrik sebesar Rp 15 ribu rupiah, karena ini semua demi kenyamanan belajar anak-anak kami.
“Sejak awal saya setuju, karena anak-anak menggunakan kelas ber AC dan kelas Digital, saya bekerja membanting tulang mencari uang untuk menyekolahkan anak saya, agar anak saya pintar, terutama ilmu agama, sehingga anak dapat berbakti kepada orang tua,” ucap Salwani.
Sebagai orang tua, tentu menyekolahkan anak ditempat yang terbaik untuk menjadi pintar, dan memiliki masa depan terjamin serta memiliki bekal dunia dan akhirat.
”Dalam hidup ini akan ada akhir di dunia, dan harapan kita tentulah anak yang dapat mendoakan orang tuanya kelak, makanya saya bangga anak saya bersekolah di MAN 1 OKU,” tegasnya.
Senada juga diungkapkan oleh Ibu Yuyun (45), wali siswa kelas digital 12 IPA mengaku kalau dirinya hadir rapat wali siswa, karena adanya banyak protes yang disampaikan kepada LSM
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya