Total ada sebelas penolakan dari berbagai lembaga dan ajang ilmiah nasional yang sempat membuatnya hampir menyerah.
“Saya sempat merasa frustrasi, tapi tetap yakin bahwa riset ini punya nilai. Jadi saya terus coba lagi,” ungkap Christoper.
Usaha kerasnya terbayar ketika ia mengirimkan proposal penelitiannya ke program riset terbuka milik Google.
Respons dari tim insinyur Google pun luar biasa positif.
Mereka langsung mengundangnya untuk mempresentasikan penemuan tersebut secara langsung di markas utama mereka.
Selain mempresentasikan risetnya, Christoper juga akan mengikuti berbagai workshop eksklusif bersama tim peneliti Google.
Ini menjadi kesempatan emas yang jarang dimiliki pelajar seusianya.
Kisah Christoper pun menuai reaksi luas di media sosial.
Banyak yang menyayangkan bahwa potensi hebat seperti dirinya baru dihargai setelah mendapat pengakuan dari luar negeri.
Meski begitu, semangat dan tekad Christoper telah memberi inspirasi bagi banyak pelajar Indonesia.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya