Pasar Sore Kauman: Warisan Kuliner Ramadan yang Menyatukan Tradisi dan Kebersamaan

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 6 Maret 2025 - 09:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Wawan-Peristiwaterkini ; Pasar Sore Ramadan Kauman, sejak resmi berdiri pada 22 Januari 1996 (1 Ramadan 1416 H), pasar ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan masyarakat.

Foto Wawan-Peristiwaterkini ; Pasar Sore Ramadan Kauman, sejak resmi berdiri pada 22 Januari 1996 (1 Ramadan 1416 H), pasar ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan masyarakat.

Dengan keunikan kulinernya, pasar ini tidak hanya menarik warga Yogyakarta, tetapi juga pelancong dari luar daerah yang ingin mencicipi cita rasa khas Kauman.

Lebih dari sekadar tempat berburu kuliner, pasar sore ini memiliki misi melestarikan kekayaan kuliner lokal serta memberdayakan pedagang kecil.

“Banyak pedagang yang sudah berjualan di sini sejak sebelum pasar ini dikelola secara profesional. Kini dengan adanya fasilitas yang lebih baik, mereka bisa berdagang dengan lebih nyaman,” kata Chawari.

Salah satu pedagang yang telah lama berjualan di Kauman adalah Rodhiyah, yang sejak 1991 setia menjajakan jajanan tradisional seperti apem, serabi kocor, lemper, dan serabi bakar.

“Dulu sebelum pasar ini dikelola, saya harus membawa sendiri perlengkapan berjualan. Sekarang sudah lebih mudah karena ada fasilitas yang disediakan,” ungkapnya.

Pengunjung yang datang pun merasa pasar ini menawarkan pengalaman yang unik. Yunianto, warga Yogyakarta, mengaku antusias saat pertama kali mengunjungi Pasar Sore Kauman.

“Saya ingin mencari sesuatu yang khas dari Kauman yang mungkin tidak ada di tempat lain,” ujarnya setelah membeli klepon, kicak, jadah manten, dan jenang gempol.

Pasar Sore Ramadan Kauman tidak hanya menjadi tempat mencari takjil, tetapi juga ruang nostalgia bagi masyarakat yang ingin mengenang kembali cita rasa khas Yogyakarta.

Dengan tetap mempertahankan tradisi dan terus berkembang, pasar ini menjadi bukti bahwa kekayaan kuliner lokal bisa bertahan dan berkembang di tengah modernisasi.

Penulis : Kurniawan

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Ibu Rumah Tangga Bangun Bisnis Halal, HNI Picu Gelombang Kolaborasi ‎
‎Ngayogjazz 2025 Gemparkan Imogiri Lewat Kirab Meriah Nan Spektakuler
BI DIY Dorong Terobosan Pariwisata Jogja Menuju Kelas Dunia
Bangunharjo Gumregah Fair 2025 Siap Guncang Bantul Meriah!
‎Banyu Wiguno Akhiri Penantian 36 Tahun Emas Catur Kota Yogya
‎Rifki Listianto Pimpin PAN Kota Jogja, Tegaskan Soliditas Menuju Kemenangan ‎
ARTJOG Sosialisasikan Tema Edisi ke-19: “Ars Longa: Generatio” Awali Babak Baru Dua ekade Perjalanan
‎Di Hari Pahlawan, PSI Perkuat Struktur, Teguhkan Solidaritas Se-Indonesia ‎

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 21:50 WIB

Ibu Rumah Tangga Bangun Bisnis Halal, HNI Picu Gelombang Kolaborasi ‎

Minggu, 16 November 2025 - 20:46 WIB

‎Ngayogjazz 2025 Gemparkan Imogiri Lewat Kirab Meriah Nan Spektakuler

Jumat, 14 November 2025 - 16:14 WIB

BI DIY Dorong Terobosan Pariwisata Jogja Menuju Kelas Dunia

Kamis, 13 November 2025 - 23:41 WIB

Bangunharjo Gumregah Fair 2025 Siap Guncang Bantul Meriah!

Kamis, 13 November 2025 - 13:03 WIB

‎Banyu Wiguno Akhiri Penantian 36 Tahun Emas Catur Kota Yogya

Berita Terbaru

OKU SELATAN

Tari Rentak Pinggan OKU Memukau Gala Diner Festival Danau Ranau

Minggu, 16 Nov 2025 - 07:05 WIB