Ia juga memperingatkan agar kolaborasi yang lahir bukan karena kepentingan sempit, tetapi karena kesadaran untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.
Ketua DPD GIPI DIY, Bobby Ardiyanto, menambahkan bahwa kondisi ekonomi saat ini memaksa pelaku usaha pariwisata bekerja ekstra keras.
Ia menyoroti beban berat dari biaya tetap dan variabel yang makin menekan. “Banyak yang hanya bisa bertahan satu hingga tiga bulan ke depan. Relaksasi dari pemerintah sangat kita butuhkan,” ujarnya.
Bobby juga mendorong diversifikasi produk pariwisata sebagai solusi jangka menengah. Menurutnya,
dengan menawarkan pengalaman baru sesuai minat wisatawan masa kini, sektor ini bisa memperluas pasar sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Kedua tokoh ini sepakat bahwa 2025 adalah momentum emas untuk melakukan perubahan fundamental.
Mereka menyerukan pendekatan kolaboratif, transformatif, dan adaptif agar industri pariwisata DIY tidak hanya bertahan, tapi juga bangkit lebih kuat dan berkelanjutan.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















