Tujuannya adalah menciptakan ruang publik dan dunia usaha yang aman dari praktik intimidasi dan kekerasan.
Namun, tanpa menyebut ormas tertentu, pernyataan ini langsung ditanggapi sebagai serangan oleh pihak Grib Jaya.
Menanggapi hal ini, Dedi memilih meredam ketegangan dan enggan membalas ancaman secara terbuka.
Ia menyatakan bahwa sebagai kepala daerah, fokus utamanya adalah pada kesejahteraan dan keamanan masyarakat Jawa Barat.
“Saya tidak tertarik pada polemik yang tidak membangun,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Selasa (23/4).
Ketegangan ini membuka diskusi publik soal eksistensi ormas di tengah masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya:
apakah ormas benar-benar membawa manfaat bagi rakyat, atau justru memperumit penegakan hukum dan keamanan?
Para pengamat pun menyerukan pentingnya dialog terbuka antara pemerintah dan ormas, agar fungsi sosial mereka bisa benar-benar dirasakan publik.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















