*Makan Gratis, Tradisi Panjang Muhammadiyah*
Jogja, Peristiwaterkini – Jauh sebelum pemerintah meluncurkan program makan bergizi gratis, Muhammadiyah telah menjadi pelopor dalam kegiatan makan gratis untuk masyarakat.
Program ini tidak hanya menjadi wujud kedermawanan, tetapi juga bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam membantu masyarakat, terutama yang membutuhkan.
Sejak lama, program ini telah menjadi bagian dari berbagai kegiatan Muhammadiyah, seperti dapur umum saat bencana hingga muktamar nasional.
Dalam pelaksanaan makan gratis, Muhammadiyah melibatkan petani lokal untuk menyuplai bahan makanan.
Model ini tidak hanya memastikan makanan berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung perekonomian lokal.
Sebagai contoh, bahan pangan seperti ikan, sayuran, dan susu didonasikan oleh pengurus daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah, sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
*Muktamar Muhammadiyah dan Dapur Umum yang Meriah*
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2022 di Jawa Tengah, dapur umum didirikan untuk melayani ribuan peserta dari seluruh Indonesia.
Dapur ini memanfaatkan donasi bahan makanan dari seluruh wilayah Jawa Tengah.
Model distribusi berbasis tanggung jawab bersama ini berhasil menyediakan menu makan gratis yang beragam dan memuaskan peserta.
Distribusi makanan gratis Muhammadiyah dilakukan melalui pemetaan titik distribusi oleh pengurus daerah.
Lokasi-lokasi strategis dipilih untuk memastikan bantuan makanan dapat diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
Standar menu yang disajikan selalu menyesuaikan ketersediaan bahan pangan, tetapi tetap memprioritaskan kualitas dan gizi.
*Kolaborasi Nasional untuk Makan Bergizi Gratis*
Pada tahun 2024, Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Muhammadiyah kini tengah mengonsolidasikan berbagai potensi yang dimiliki, termasuk jaringan rumah sakit, perguruan tinggi, sekolah, dan pesantren, untuk menyukseskan program ini.
Gerakan akar rumput seperti Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU) menjadi andalan dalam suplai bahan pangan.
Mereka berperan penting dalam menyediakan bahan makanan seperti beras, sayuran, dan ikan yang akan diolah untuk program makan bergizi.
Muhammadiyah juga telah mengembangkan model dapur berbasis sekolah dan pesantren. Model ini dianggap lebih efisien karena tidak membutuhkan distribusi tambahan, sehingga dapat langsung melayani siswa dan santri.
Beberapa sekolah dan pesantren Muhammadiyah telah sukses menjalankan program makan siang yang dapat dijadikan contoh.
*Muhammadiyah, Pelopor dan Mitra Pemerintah*
Dengan sumber daya manusia, kelembagaan, dan jaringan komunitas yang kuat, Muhammadiyah membuktikan diri sebagai pelopor sekaligus mitra strategis pemerintah dalam program makan bergizi gratis.
Program ini menjadi langkah nyata untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui akses makanan bergizi dan berkualitas.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini