Lokasi-lokasi strategis dipilih untuk memastikan bantuan makanan dapat diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
Standar menu yang disajikan selalu menyesuaikan ketersediaan bahan pangan, tetapi tetap memprioritaskan kualitas dan gizi.
*Kolaborasi Nasional untuk Makan Bergizi Gratis*
Pada tahun 2024, Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Muhammadiyah kini tengah mengonsolidasikan berbagai potensi yang dimiliki, termasuk jaringan rumah sakit, perguruan tinggi, sekolah, dan pesantren, untuk menyukseskan program ini.
Gerakan akar rumput seperti Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU) menjadi andalan dalam suplai bahan pangan.
Mereka berperan penting dalam menyediakan bahan makanan seperti beras, sayuran, dan ikan yang akan diolah untuk program makan bergizi.
Muhammadiyah juga telah mengembangkan model dapur berbasis sekolah dan pesantren. Model ini dianggap lebih efisien karena tidak membutuhkan distribusi tambahan, sehingga dapat langsung melayani siswa dan santri.
Beberapa sekolah dan pesantren Muhammadiyah telah sukses menjalankan program makan siang yang dapat dijadikan contoh.
*Muhammadiyah, Pelopor dan Mitra Pemerintah*
Dengan sumber daya manusia, kelembagaan, dan jaringan komunitas yang kuat, Muhammadiyah membuktikan diri sebagai pelopor sekaligus mitra strategis pemerintah dalam program makan bergizi gratis.
Program ini menjadi langkah nyata untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui akses makanan bergizi dan berkualitas.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2