
Menurutnya, “Biopori tidak hanya diterapkan di lingkungan tempat tinggal saja, namun juga di sekolah, puskesmas, perkantoran, dan berbagai fasilitas umum lainnya.”
Ia optimistis paradigma pengelolaan sampah dapat berubah dari “buang” menjadi “olah dan manfaatkan.”
Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DIY Erwan Widyarto menegaskan, “Metode biopori ramah lingkungan, sederhana, dan murah—tepat mendukung gerakan Organikkan Jogja.”
Pihaknya akan melibatkan karang taruna, remaja masjid, pemuda gereja, dan komunitas lain.
“Mereka yang telah dibentuk karakternya melalui training intensif ini nantinya menjadi motor utama gerakan sejuta biopori,” ujarnya.
Puncaknya, kata Erwan, “pada Oktober, bertepatan Hari Sumpah Pemuda, kami akan membuat satu juta biopori serentak dan menargetkan masuk Rekor MURI.”
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2