
Karier politik Mbah Tardjo dimulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) sejak tahun 1950-an, lalu berlanjut di berbagai posisi strategis di PNI, PDI, hingga PDIP. Dari DPRD Sleman, DPRD Yogyakarta, hingga DPR RI, kiprahnya mewarnai kebijakan nasional.
“Di era 1980-an ia mulai masuk Senayan, dan memegang jabatan penting di fraksi maupun di partai,” kata Idham.
Bahkan Megawati menyebut Mbah Tardjo sebagai politisi “lengkap sepanjang zaman.”
Ia terlibat dari fusi PDI, pendirian PDIP, hingga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Partai Pusat.
Idham menutup, “Beliau berjuang tanpa pamrih untuk kepentingan rakyat, terutama wong cilik.
Mbah Tardjo adalah pejuang demokrasi sejati yang patut kita teladani.”
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Sumber Berita: Liputan Langsung
Halaman : 1 2