Aksi berlanjut dengan menutup gerbang gedung DPRD DIY, lalu seorang bertopeng babi duduk tepat di depan gerbang.
Tak berselang lama sekelompok demonstran membentangkan kaos hitam bergambar Jokowi kemudian membakar kaos tersebut.
Selanjutnya kaos tersebut diinjak-injak oleh massa aksi lalu mereka melanjutkan long march ke Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Rezim Jokowi dinilai merusak sistem kenegaraan, dengan melakukan pelecehan konstitusi selama masa kepemimpinannya.
“Gerakan ini menolak segala pelecehan, kerusakan sistem kenegaraan, konstitusi di eksekutif dan legislatif,” ungkap salah satu massa aksi, Tomi.
Reformati menyebut ancaman terhadap rakyat masih mungkin terjadi di pemerintahan berikutnya, di era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Oposisi rakyat dinilai harus dibangun dan dijaga.
“Oposisi rakyat harus dibangun. Potensi penindasan masih ada. Di pemerintahan Prabowo, Gibran masih akan mendapat ancaman yang sama,” pungkasnya.(one)
Halaman : 1 2