Mikrofon dimatikan, avatar yang biasanya cerewet mendadak hanya berkedip bak pesakitan yang sedang menjalani hukuman.
Di layar terpampang pesan diplomatis: “Saat ini layanan sedang ditingkatkan…” Kampus tampak memilih diam sambil memperbaiki kesalahan fatal tersebut.
Menurut Made Andi, LISA adalah “bayi AI” yang masih belajar.
“Dia mengambil data dari internet, kemungkinan ada informasi yang tidak valid,” ujarnya.
UGM juga menegaskan LISA tak memegang database kelulusan mahasiswa, sehingga jawabannya murni olahan data liar yang ditemuinya di ruang maya.
Menutup drama ini, UGM mengoreksi robotnya sendiri: “Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM,” tegas Made Andi.
Kasus ini menyisakan pelajaran pahit: ketika AI disuapi informasi serampangan, ia bisa berubah menjadi mesin gosip yang bikin institusi pemiliknya sendiri kelimpungan.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















