KAI disebut terus memperkuat integrasi antarwilayah untuk mendukung pertumbuhan pariwisata dan pembangunan nasional.
Transportasi lanjutan seperti bus Trans Jogja, angkutan wisata lokal, dan layanan daring juga memperkuat integrasi antarmoda,
memudahkan perjalanan wisatawan dari stasiun ke destinasi akhir.
Ini menjadikan pengalaman berwisata makin efisien dan menyenangkan.
Puncak keberangkatan terjadi pada 12 Mei dengan 33.976 penumpang, sementara arus kedatangan tertinggi terjadi pada 10 Mei sebanyak 35.906 penumpang.
Stasiun Yogyakarta tercatat sebagai yang tersibuk dengan lebih dari 132 ribu penumpang, disusul Lempuyangan, Solo Balapan, Klaten, dan Purwosari.
Selama libur Waisak, okupansi kereta api keberangkatan Daop 6 mencapai rata-rata 114%, bahkan KA Joglosemarkerto menyentuh angka 329%.
“Ini menjadi indikator penting bagi KAI dalam memetakan tren mobilitas dan memperkuat layanan,” tutup Feni.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2