Kasi Penkum Kejati DIY, Herwatan, mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung meski belum ada detail yang bisa diungkap ke publik. “Benar, Kejati DIY sedang menyelidiki kasus ini,” katanya pada Jumat (7/3).
Rangkaian dugaan korupsi ini mendapat perhatian serius dari Bupati Sleman, Harda Kiswaya. Dalam acara sosialisasi Anti Korupsi pada Jumat (14/3/2025),
Harda menekankan pentingnya memperbaiki tata kelola administrasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kita harus berubah dan berbenah untuk administrasi yang lebih baik. Ini juga jadi sinyal agar berhati-hati dalam mempertanggungjawabkan amanah di pundak kita,” tegasnya.
Menariknya, Kabupaten Sleman baru saja meraih nilai 97,38 dari Monitoring Center for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menempatkan Sleman di peringkat 14 nasional dan posisi 1 se-DIY.
Meski capaian ini membanggakan, Harda mengingatkan bahwa prestasi MCP harus mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
“MCP bukan sekadar angka, tapi pengingat bahwa pemerintah memiliki amanah untuk mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Kasus-kasus dugaan korupsi ini menjadi ujian serius bagi integritas Pemkab Sleman. Publik kini menanti langkah tegas dari aparat penegak hukum dan ketegasan Bupati Harda dalam menuntaskan skandal ini.
Apakah ini akan menjadi momentum bersih-bersih di tubuh Pemkab Sleman, atau justru akan berakhir tanpa kejelasan? Waktu yang akan menjawab.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini
Halaman : 1 2