PERISTIWATERKINI.NET – Program Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo sebagai upaya membangun kemandirian ekonomi desa mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan.
Musthafa, seorang praktisi hukum dan pelaku usaha, mengungkapkan kekhawatirannya atas desain program yang dinilai belum matang secara anggaran maupun kelembagaan.
“Semangatnya tentu kita apresiasi, tapi eksekusinya belum menunjukkan kesiapan yang memadai,” ujarnya.
Salah satu kritik utama yang disampaikan Musthafa adalah penggunaan anggaran negara yang tidak berbasis hasil atau outcome-based budgeting.
Menurutnya, tanpa sistem penganggaran yang ketat dan terukur, program ini rawan menjadi pemborosan fiskal.
“Kita bicara soal dana triliunan rupiah yang berpotensi habis tanpa dampak riil bagi masyarakat desa,” kata Musthafa. Ia juga menyinggung beban fiskal negara yang semakin berat akibat subsidi energi dan proyek infrastruktur besar.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya