Kontroversi Revitalisasi Alun-alun Selatan, Pemprov DIY Dinilai Mengabaikan Keaslian Budaya

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 25 Januari 2025 - 21:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jogja, Peristiwaterkini – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana menata ulang Alun-Alun Selatan dan Pantai Parangkusumo sebagai bagian dari langkah merevitalisasi sejumlah tempat yang menjadi bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta.

Namun, rencana ini menuai kontroversi karena dinilai mengabaikan keaslian budaya dan sejarah Yogyakarta.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, GKR Bendara, mengatakan bahwa revitalisasi di Pantai Parangkusumo akan dilakukan pada tahun ini.

“Alun-Alun Selatan juga adalah lapangan kita (milik Keraton Yogyakarta) yang berada di belakang rumah. Tentu perlu ditingkatkan kesadaran bahwa yang berjualan di situ, makan di situ, perlu untuk bersih-bersihnya,” tukas putri bungsu Gubernur DIY

Namun, dia enggan menjawab soal teknis revitalisasi, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana proses revitalisasi akan dilakukan.

Selain itu, rencana revitalisasi Alun-Alun Selatan juga menuai kritik karena dinilai tidak memperhatikan keaslian budaya dan sejarah Yogyakarta.

GKR Bendara mengatakan bahwa Alun-Alun Selatan perlu ditingkatkan kesadaran akan kebersihan, namun tidak menjelaskan bagaimana proses revitalisasi akan mempertahankan keaslian budaya dan sejarah Yogyakarta.

Kasatpol PP Bantul, Raden Jati Bayubroto, mengatakan bahwa penataan Parangkusumo tidak bisa diselesaikan dengan penertiban rutin, karena sudah terlalu banyak bangunan di Parangkusumo.

 

Dia juga tidak memungkiri adanya kegiatan prostitusi di Pantai Parangkusumo, yang telah berlangsung lama.

Rencana revitalisasi ini menuai pertanyaan tentang bagaimana Pemprov DIY akan mempertahankan keaslian budaya dan sejarah Yogyakarta, serta bagaimana proses revitalisasi akan dilakukan untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat dan pelestarian budaya Yogyakarta terjamin.

Pertanyaan lain yang muncul adalah bagaimana Pemprov DIY akan menangani kegiatan prostitusi yang telah berlangsung lama di Pantai Parangkusumo, dan bagaimana proses revitalisasi akan mempertimbangkan keberadaan gerbang pada sisi utara Keraton Yogyakarta.

Rencana revitalisasi ini perlu diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat dan pelestarian budaya Yogyakarta terjamin.

Penulis : Kurniawan

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

MES DIY Mantapkan Sinergi Ekonomi Syariah Lintas Sektor
Kejari Sleman Musnahkan Ribuan Obat Terlarang, Senpi, dan Ganja
Pinjol Jerat Mahasiswa, Negara ‘Cuci Tangan’?
1.627 Rumah Prioritas Bantuan, Komisi D dan Kesra Matangkan Rencana
Merti Dusun Tamanan Pabrik 2025: Warga Tamanmartani “Manengku Puja Nggayuh Raharja”
Penambang Progo : “Kami Hanya Ingin Kembali Menambang untuk Hidupi Keluarga”
Jogja Targetkan 500 Ribu Wisatawan, Libur Sekolah Dipastikan Aman dan Nyaman
UGM Digugat Rp1.000 Triliun! Geger Ijazah Jokowi Bikin Bangsa Gaduh
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:16 WIB

MES DIY Mantapkan Sinergi Ekonomi Syariah Lintas Sektor

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:28 WIB

Kejari Sleman Musnahkan Ribuan Obat Terlarang, Senpi, dan Ganja

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:21 WIB

Pinjol Jerat Mahasiswa, Negara ‘Cuci Tangan’?

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:03 WIB

1.627 Rumah Prioritas Bantuan, Komisi D dan Kesra Matangkan Rencana

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:31 WIB

Merti Dusun Tamanan Pabrik 2025: Warga Tamanmartani “Manengku Puja Nggayuh Raharja”

Berita Terbaru

PERISTIWA

Agam Rinjani, Pahlawan Sunyi dari Punggung Gunung

Kamis, 26 Jun 2025 - 16:06 WIB