Mulai dari penjelasan prosedur hingga pendampingan teknis di bank atau lembaga terkait, Esti hadir memastikan bantuan benar-benar digunakan sebagaimana mestinya.
Keempat, Esti memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu, yatim piatu, atau mereka yang berisiko putus sekolah.
Baginya, pendidikan adalah peluang untuk mengubah masa depan generasi muda.
Kelima, Esti melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program di lapangan.
Langkah ini dilakukan untuk menilai efektivitas PIP dan memperbaiki kendala yang muncul selama proses implementasi.
Komitmen ini diapresiasi oleh masyarakat, termasuk Ujianti Ananingtyas (Naning), anggota Korcam PDI Perjuangan Mantrijeron.
Ia menyebut sejak diluncurkan pada 2015, PIP telah memberikan manfaat besar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang memungkinkan siswa memenuhi kebutuhan pendidikan, seperti pembelian buku, seragam, hingga alat tulis.
“Program Indonesia Pintar adalah bukti nyata perhatian pemerintah terhadap hak anak-anak memperoleh pendidikan yang layak. Kami terus berupaya agar dana bantuan ini tepat sasaran,” ujar Naning di Posko PAC PDI Perjuangan Kemantren Mantrijeron, Rabu (8/1).

Posko tersebut menjadi salah satu tempat pengambilan formulir PIP di Kota Yogyakarta.
Pada hari itu, terlihat warga berdatangan untuk mengambil formulir demi memastikan anak-anak mereka mendapatkan bantuan pendidikan.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Maria Esti Wijayanti tidak hanya menunjukkan dedikasinya dalam mendukung pendidikan,
tetapi juga menjadi inspirasi bahwa perubahan besar dapat dimulai dari kepedulian terhadap hal kecil.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















