Komdigi dan Dewan Pers Satukan Jurnalis Hadapi Gempuran Teknologi AI

- Jurnalis

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PERISTIWATERKINI.NET, Jogja – Dewan Pers bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan pentingnya etika dan kapasitas jurnalis di tengah derasnya arus teknologi kecerdasan buatan (AI).

‎Pesan itu disampaikan dalam Media Talks dan Workshop bertema “Masa Depan Jurnalisme di Era Artificial Intelligence” yang digelar di Hotel Harper Malioboro, Yogyakarta, Senin (6/10/2025).

Tantangan dan Peluang Jurnalisme di Era AI

‎Acara yang diikuti 95 jurnalis dari berbagai media lokal, homeless media, hingga pers mahasiswa itu dibuka oleh Plt Direktur Ekosistem Media Komdigi, Farida Dewi Maharani.

Plt Direktur Ekosistem Media Komdigi, Farida Dewi Maharani, saat membuka Media Talks “Masa Depan Jurnalisme di Era AI” di Hotel Harper Malioboro, Yogyakarta, Senin (6/10/2025). (ist)

‎“Teknologi AI berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir,” ujar Dewi.

‎“AI membawa peluang besar untuk efisiensi kerja jurnalistik, namun juga menghadirkan tantangan etika yang tidak sederhana,” lanjutnya menegaskan.

‎Menurut Dewi, penggunaan AI dalam dunia media dapat memangkas waktu produksi berita dan mempercepat kerja redaksi.

‎“Dari sisi peluang, AI mempermudah pekerjaan, tapi kita harus sadar sisi gelapnya — bias, disinformasi, dan potensi hilangnya kredibilitas media,” katanya.

Etika, Integritas, dan Kode Jurnalistik di Tengah Disrupsi Digital

‎Dalam kesempatan itu, Dewi menekankan pentingnya menjaga integritas.

‎“Teknologi hanyalah alat. Produk jurnalistik yang baik lahir dari manusia berintegritas,” ujarnya.

‎Ia menambahkan, Komdigi terus berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM media agar bisa menggunakan AI secara bijak dan bertanggung jawab.

‎Sementara itu, Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga, dan Infrastruktur Dewan Pers, Rosarita Niken Widiastuti, menyebut era ini sebagai masa media morfosis.

‎“Inovasi tidak pernah berhenti. Hanya media dan jurnalis yang adaptif dan beretika yang akan tetap bertahan,” ungkapnya.

‎Menurut Niken, AI hanyalah alat bantu, bukan pengganti jurnalis.

‎“AI seperti pisau bermata dua. Kalau datanya benar, hasilnya valid. Tapi kalau datanya salah, bisa menyesatkan publik,” tegasnya mengingatkan.

AI Hype, Human-Centred Mindset, dan Masa Depan Media

‎Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Olivia Lewi Pramesti, turut memberi perspektif akademik.

Penulis : Tuti

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

‎Di Hari Pahlawan, PSI Perkuat Struktur, Teguhkan Solidaritas Se-Indonesia ‎
Korem 072/Pamungkas Kobarkan Semangat Juang di Hari Pahlawan
GKR Mangkubumi Pimpin KADIN DIY, Siap Majukan Ekonomi Yogyakarta
‎Revisi UU Kewarganegaraan Mendesak, Yanuar Arif: “Anak Perkawinan Campur Harus Dapat Hak Sama”
Danrem 072 dan Kapolda DIY Kompak Perkuat Sinergi Lewat Randis Baru
‎Buccheri Dorong UMK Jogja Berdaya, Ekonomi Naik Kelas
Yogyakarta Perketat Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan ‎
PSI Bantul Tegaskan Politik Harus Hadir untuk Rakyat ‎

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 05:55 WIB

‎Di Hari Pahlawan, PSI Perkuat Struktur, Teguhkan Solidaritas Se-Indonesia ‎

Senin, 10 November 2025 - 09:49 WIB

Korem 072/Pamungkas Kobarkan Semangat Juang di Hari Pahlawan

Jumat, 7 November 2025 - 15:52 WIB

‎Revisi UU Kewarganegaraan Mendesak, Yanuar Arif: “Anak Perkawinan Campur Harus Dapat Hak Sama”

Jumat, 7 November 2025 - 12:28 WIB

Danrem 072 dan Kapolda DIY Kompak Perkuat Sinergi Lewat Randis Baru

Jumat, 7 November 2025 - 06:00 WIB

‎Buccheri Dorong UMK Jogja Berdaya, Ekonomi Naik Kelas

Berita Terbaru