Kaum santri juga terbukti menjadi penjaga nilai-nilai kebangsaan dan moderasi beragama.
Pesantren berdiri tegak sebagai benteng moral bangsa yang menolak ekstremisme dan kekerasan.
Sejarah menunjukkan bahwa santri adalah pembela tanah air dengan landasan cinta damai dan toleransi.
Nilai Islam rahmatan lil ‘alamin yang diajarkan di pesantren menjelma menjadi kekuatan sosial yang mempersatukan umat, menjaga keutuhan NKRI, dan mengajarkan harmoni di tengah perbedaan.
Inilah bentuk nasionalisme religius yang jarang dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.
Kini, ketika dunia dihadapkan pada krisis moral, dehumanisasi teknologi, dan kegersangan spiritual, warisan pendidikan pesantren justru menjadi oase yang menyejukkan.
Pesantren telah membuktikan diri sebagai model pendidikan alternatif yang menyatukan kecerdasan, karakter, dan keimanan.
Dunia modern mungkin memiliki teknologi, tetapi pesantren memiliki ruh—ruh ilmu yang menuntun akal dan nurani sekaligus.
Karena itu, sudah saatnya bangsa ini tidak hanya memperingati Hari Santri secara seremonial.
Tetapi menempatkan pesantren sebagai inspirasi utama dalam membangun pendidikan dan peradaban dunia yang berakar pada iman, ilmu, dan akhlak.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















