Ketegangan di Muratara: Warga Geram, Bupati Kejar Pendemo

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: massa blokir jalan lintas sumatera di muratara

foto: massa blokir jalan lintas sumatera di muratara

PERISTIWATERKINI — Aksi protes terhadap aktivitas tambang emas ilegal di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, memuncak pada Jumat pagi, 13 Juni 2025.

Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Sungai Rawas memblokade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), membakar ban bekas, dan menuntut pemerintah daerah segera menertibkan tambang tanpa izin (PETI) yang mencemari Sungai Rawas.

Unjuk rasa dimulai dari depan Puskesmas Sarulangun Rawas sejak pukul 07.45 WIB. Massa kemudian bergerak ke simpang tiga Kelurahan Pasar Surulangun Rawas dan menutup akses jalan nasional itu dari dua arah: Jambi dan Lubuklinggau. Aksi ini menyebabkan kemacetan hingga tujuh kilometer.

Massa mendesak Bupati Muratara, Devi Suhartoni, turun tangan langsung. Sekitar pukul 10.15 WIB, Devi tiba di lokasi dan menyatakan sikapnya dengan lantang.

“Saya tidak membolehkan adanya illegal mining, tidak boleh menambang di hutan lindung,” ujarnya dari atas mobil komando.

Namun, situasi berubah panas saat seorang peserta aksi berteriak meragukan komitmen Devi.

“Omong kosong surat tu!” seru warga tersebut, merujuk pada surat bupati yang diklaim sudah dikirimkan ke Kementerian Lingkungan Hidup.

Tersinggung, Devi turun dari mobil dan mengejar peserta aksi itu. Ketegangan sempat terjadi, namun cepat diredam aparat gabungan Polri dan TNI yang bersiaga sejak pagi.

Dalam orasinya, Devi meminta massa menghormatinya sebagai pemimpin. “Kalian boleh tidak memilih saya, tapi saya tetap Bupati Muratara.

Kalau saya bicara, kalian berteriak—mana sopan santun kalian?” katanya dengan nada tinggi.

Ia meminta warga tidak memblokir jalan nasional sebagai bentuk protes. “Sekarang buka jalan, kita bicara baik-baik.

Saya tidak akan pulang sebelum masalah ini selesai,” tegas Devi, sebelum akhirnya massa membuka blokade Jalinsum.

Setelah itu, dilakukan dialog terbuka antara bupati dan perwakilan warga. Salah satu tuntutan utama massa adalah penghentian total aktivitas PETI di Rawas Ulu dan penarikan alat berat dari lokasi tambang.

Devi menyanggupi hal itu. “Kami akan segera menarik alat berat yang masih beroperasi,” ujarnya. Namun ia juga meminta masyarakat turut mengawasi agar tidak ada aktivitas serupa terulang.

Kepala Polres Muratara, AKBP Rendy Surya Aditama, menyatakan komitmennya mendukung kebijakan tersebut.

“Kalau setelah ini ada lagi alat berat yang masuk, segera laporkan. Kami akan tindak. Tapi jangan bertindak anarkis,” katanya.

Aksi ini dipicu kekesalan warga atas pencemaran Sungai Rawas akibat tambang ilegal di bagian hulu.

Di media sosial, Aliansi Masyarakat Musi Rawas Utara mengedarkan lima pernyataan sikap. Mereka menilai pemerintah daerah gagal menertibkan PETI dan mengancam akan melakukan aksi lanjutan dengan massa lebih besar jika tuntutan tak dipenuhi dalam tiga hari.

Mereka juga menyampaikan ultimatum politik: jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret, mereka akan menuntut Bupati dan DPRD Muratara mengundurkan diri karena dianggap gagal menjalankan amanah rakyat.

Hingga Jumat siang, situasi telah kembali kondusif. “Demonya sudah selesai, dan jalan sudah dibuka kembali,” kata Kasat Intelkam Polres Muratara, Iptu Baitul Ulum.

Penulis : jurnalis

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Sungai Sekupai Jadi TPA Liar, Warga OKU Selatan Kehilangan Akses Air Bersih
Polisi Tangkap Security Pemilik Senpi Rakitan, 2 Pucuk Disita
Kasus Suap di Dinas PUPR OKU, Dua Kontraktor Didakwa Beri Uang Rp2,2 Miliar ke Anggota DPRD
Kejari OKU Terbitkan Ratusan KIA dan Akta Kelahiran bagi Anak Kurang Mampu
Tak Masuk Panitia Kurban, Pria di Palembang Bacok Mantan Ketua RT
Persahabatan Berujung Maut, Pria Tewas Dibunuh Teman Akibat Candaan Sensitif
Kasus Asusila di Pesantren Baturaja Ditangkap di Yogyakarta
Diduga Akibat Puntung Rokok, Rumah di OKU Selatan Terbakar, Satu Orang Tewas
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:44 WIB

Ketegangan di Muratara: Warga Geram, Bupati Kejar Pendemo

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:40 WIB

Polisi Tangkap Security Pemilik Senpi Rakitan, 2 Pucuk Disita

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:57 WIB

Kasus Suap di Dinas PUPR OKU, Dua Kontraktor Didakwa Beri Uang Rp2,2 Miliar ke Anggota DPRD

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:03 WIB

Kejari OKU Terbitkan Ratusan KIA dan Akta Kelahiran bagi Anak Kurang Mampu

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:34 WIB

Tak Masuk Panitia Kurban, Pria di Palembang Bacok Mantan Ketua RT

Berita Terbaru