4. Muhammad Mal’an – Pengusaha sekaligus kontraktor yang turut berperan dalam pembangunan Gedung KAHMI Ogan Ilir. Dengan pengalamannya di dunia bisnis, Mal’an diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi organisasi.
5. Uswatun Hasanah – Satu-satunya perempuan dalam presidium, mewakili unsur keterwakilan perempuan. Sebagai mantan Ketua FORHATI Ogan Ilir dan tenaga medis honorer selama 15 tahun, ia aktif memperjuangkan hak-hak tenaga honorer dan diharapkan memperkuat peran perempuan dalam organisasi.
Perubahan sistem kepemimpinan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh senior KAHMI, KH. Mudrik Qori. Menurutnya, sistem presidium lebih ideal dalam menjaga dinamika organisasi dan menghindari ketergantungan pada satu figur.
“Dengan presidium, kepemimpinan lebih kolektif dan tidak terpusat pada satu orang. Ini juga mencegah fragmentasi internal,” ujar KH. Mudrik, yang juga merupakan Mudir Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya.
Ia berharap kepemimpinan baru ini dapat mempererat persaudaraan antaralumni HMI serta menghasilkan program yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“KAHMI Ogan Ilir harus menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat. Kami berharap kepemimpinan baru ini lebih progresif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.
Penulis : Jurnalis
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















