“Wali” oleh Jihad Adjie yang mengangkat rekonsiliasi keluarga dengan latar sejarah kelam,
serta “Saat Lanjut Usia” karya Khusnul Khitam, sebuah refleksi sunyi tentang persahabatan dan keberanian menghadapi perubahan hidup di usia senja.
Selain pemutaran film, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi terbuka bersama para
sineas, menciptakan ruang dialog antara pembuat film dan penonton.
Dengan konsep acara yang inklusif, meriah, dan penuh tanggung jawab, Gala Premier ini
menjadi wadah apresiasi sekaligus ruang pembelajaran bagi para pelaku dan penikmat sinema lokal.
Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, menekankan bahwa Gala
Premier ini bukan hanya selebrasi karya, tapi juga bentuk pertanggungjawaban kreatif kepada publik.
“Sinema lokal harus punya ruang untuk tumbuh dan berbicara dengan identitasnya sendiri,” ujarnya.
Melalui acara ini, Yogyakarta memperkuat posisinya sebagai pusat lahirnya sinema yang reflektif dan menggugah.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















