PERISTIWATERKINI.NET — Dunia pendidikan di Lampung Tengah kembali menjadi sorotan. Harapan akan terciptanya iklim belajar yang kondusif rupanya masih harus melewati berbagai tantangan, mulai dari penahanan ijazah hingga polemik dana komite.
Dalam rapat koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Lampung Tengah yang digelar di SMAN 1 Way Pengubuan pada Jumat (16/5/2025), sejumlah permasalahan mencuat dan dibahas secara terbuka oleh para kepala sekolah.
Ketua MKKS SMA Lampung Tengah, Nyoman Suarmo, menyampaikan bahwa sekolah-sekolah di wilayahnya tengah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, isu-isu yang beredar justru menjadi bumerang bagi para pendidik.
Salah satu isu utama adalah penahanan ijazah siswa yang sempat mencuat di berbagai media. Menyikapi hal ini, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menginstruksikan agar ijazah alumni dibagikan secara gratis, tanpa pungutan apa pun.
“Kami menyambut baik instruksi Gubernur. Bahkan, bagi alumni yang belum mengambil ijazah, pihak sekolah langsung mengantarkannya ke rumah,” ujar Nyoman.
Namun, efek dari pemberitaan tersebut turut memengaruhi kepercayaan wali murid. Dukungan melalui dana komite atau peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat minim. “Di beberapa sekolah, dana PSM hanya menyentuh angka 4%. Ini tentu berdampak besar pada kelangsungan program kegiatan siswa,” tambahnya.
Menanggapi situasi ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Tengah turut menyatakan komitmennya untuk mendukung dunia pendidikan. Melalui program “PWI Lamteng Goes To School”, organisasi ini akan mengadakan pelatihan jurnalistik bagi siswa, guru, dan kepala sekolah.
Sekretaris PWI Lamteng, Roy M. Perleoli, menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan media. “Kami juga mendorong Uji Kompetensi Wartawan (UKW) agar jurnalis bekerja sesuai standar etik dan profesionalisme,” ujarnya.
Sementara itu, pengurus PWI lainnya, Suci Hartati, mengingatkan pentingnya verifikasi jurnalis untuk mencegah penyalahgunaan profesi oleh oknum media.
Dengan berbagai tantangan yang ada, kolaborasi antara sekolah dan media menjadi salah satu kunci untuk menjaga kualitas pendidikan dan membangun kepercayaan publik kembali.
Penulis : wahyu s
Editor : peristiwaterkini