Selain itu, kandungan pati dalam singkong juga semakin rendah karena panen yang dilakukan terlalu cepat akibat berbagai faktor.
Akibatnya, banyak hasil panen petani yang tidak terserap oleh industri atau dibeli dengan harga yang jauh lebih murah.
“Di sisi lain, industri memerlukan bahan baku singkong yang kompetitif, rendemen tinggi, dan bersih, sesuatu yang sulit dipenuhi oleh petani kecil,” ujar Arifin, Selasa (28/1/2025).
Lebih parahnya, beberapa pabrik tapioka besar di Lampung bahkan memilih menghentikan produksi karena harga singkong yang disepakati pemerintah sebesar Rp 1.400 per kilogram dianggap terlalu mahal.
Langkah Penyelamatan Industri Singkong
Melihat kondisi yang semakin kritis, MSI mendesak pemerintah pusat dan daerah segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan industri dan tata kelola singkong nasional, khususnya di Lampung.
1. Penyerapan Singkong Petani
Pemerintah harus segera menyusun strategi jangka pendek untuk menyerap singkong petani yang tidak terserap oleh pabrik agar mereka tidak mengalami kerugian lebih besar.
Penulis : Jurnalis
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya