Ia menekankan pentingnya perlindungan total terhadap habitat ini sebagai langkah mendesak.
Geopix menilai bahwa upaya konservasi selama ini belum menyentuh akar permasalahan.
“Jika tidak ada tindakan nyata dan terintegrasi, konservasi hanya akan menjadi retorika kosong,” ucap Annisa.
Ia menyerukan agar Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Kapolda Jambi, dan seluruh pemangku kepentingan bersinergi memperkuat perlindungan kawasan tersebut.
“Kita sudah terlalu sering kehilangan. Jangan sampai Harimau Sumatera hanya tinggal cerita,” pungkas Annisa dengan nada prihatin.
Seperti diketahui, seekor Harimau Sumatera jantan (Panthera tigris sumatrae) yang sebelumnya terluka akibat jerat, akhirnya mati setelah menjalani perawatan intensif selama 28 hari di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.
“Harimau itu sempat menjalani perawatan namun akhirnya mati pada Senin, 9 Juni 2025 sekitar pukul 21.45 WIB,” ungkap Kepala BKSDA Jambi, Agung Nugroho, Selasa (10/6/2025).
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya