Di ruangan tersebut, TT mengunci pintu serta mengganjalnya agar korban tidak bisa keluar. Marlita mengaku bahwa selama disekap, pelaku terus menegurnya dengan nada tinggi serta mengancam akan menghabisi nyawanya.
“Saya dikurung sejak pagi, dia marah dan terus berbicara dengan nada mengancam,” ungkap Marlita kepada awak media usai memberikan laporan.
Bahkan, sebelum kejadian ini, korban mengaku beberapa kali mendapat ancaman dari pelaku. Marlita menyebut TT pernah menunjukkan benda menyerupai senjata api dan mengarahkannya kepadanya, namun belum diketahui apakah itu senjata asli atau hanya replika.
Polisi yang menerima laporan dari korban langsung bergerak cepat. TT diamankan di lingkungan sekolah tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Polsek IB I Palembang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif serta barang bukti yang digunakan dalam kejadian tersebut.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran di lingkungan sekolah. Pihak SMP Negeri 1 Palembang belum memberikan pernyataan resmi, namun kejadian ini menjadi perhatian bagi dunia pendidikan. Polisi pun mengimbau agar masyarakat tidak ragu melaporkan jika mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan serupa.
Penulis : jurnalis
Editor : peristiwaterkini
Halaman : 1 2