“Material vulkanik dari letusan eksplosif berpotensi menjangkau radius 3 km dari puncak,” demikian keterangan dari laporan.
Selain itu, deformasi yang terpantau dari EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan signifikan, namun tetap dilakukan pengawasan intensif.
Hujan dengan curah tertinggi 21 mm/jam juga sempat terjadi, namun tidak menimbulkan lahar baru di sungai berhulu Gunung Merapi.
BPPTKG merekomendasikan agar pemerintah daerah seperti Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten meningkatkan kapasitas mitigasi dan evakuasi.
“Masyarakat diminta tidak beraktivitas di wilayah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,” ujar Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso.
Informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Merapi dapat diakses masyarakat melalui situs https://bpptkg.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia, dan frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz.
Pemerintah mengimbau kerja sama dan kesiapsiagaan seluruh pihak demi keselamatan bersama.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2