Fokki Ardiyanto Jogja Istimewa : Keistimewaan untuk Tahta, Penderitaan untuk Rakyat?

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 2 Mei 2025 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PERISTIWATERKINI NET – Yogyakarta sempat diguncang gelombang protes sosial besar-besaran pada 2010-2011, saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mewacanakan pemilihan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

Rencana itu ditafsirkan sebagai ancaman terhadap keistimewaan DIY,

yang selama ini menetapkan Sultan dan Pakualam sebagai pemimpin daerah secara turun-temurun.

Reaksi rakyat DIY sangat cepat dan kuat. Mereka turun ke jalan dengan membawa slogan “Pejah Gesang Nderek Sultan”,

“Kami Pro Penetapan”, hingga menyebut SBY sebagai “Sumber Bencana Yogyakarta.”

Tekanan besar dari masyarakat ini akhirnya membuat seluruh DPRD di wilayah DIY kecuali Fraksi Demokrat di DPRD Kota

Yogyakarta menyatakan dukungan terhadap sistem penetapan kepala daerah.

Tekanan tersebut terus menggulung ke tingkat nasional.

Di parlemen, suara rakyat Yogyakarta diterima dan diakomodasi hingga akhirnya pada 2012 disahkanlah Undang-Undang Keistimewaan DIY, dengan Ganjar Pranowo sebagai Ketua Pansus.

Ini menjadi kemenangan besar rakyat yang berhasil mempertahankan warisan historisnya.

Namun, kemenangan itu kemudian menimbulkan pertanyaan besar.

Apakah keistimewaan ini membawa kesejahteraan yang dijanjikan? Pasca pengesahan UU Keistimewaan,

jabatan politik diberikan seumur hidup, dana keistimewaan mengalir deras, tanah-tanah dikuatkan melalui sertifikat kerajaan,

dan struktur pemerintahan diperkuat untuk mendukung kedudukan Sultan dan Pakualam. Namun rakyat mulai merasa tersisih.

Penulis : Kurniawan

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Job Hugging: Antara Nyaman dan Terjebak
‎Warung Olahan Sunda Kang Wahyu Rayakan Milangkala dengan Syukuran Meriah
‎MES DIY Kawal Widosari Jadi Ikon Wisata Ramah Muslim
Ustadz Abdul Somad Resmikan Rumah Tahfidz, Jamaah Bersorak Takbir Meriah
‎UMKM dan Seni Lokal Bersatu Meriahkan Pasar Jokteng 2025
Jembatan Apung Kulonprogo – Bantul Swadaya Masyarakat, Pemerintah Kemana?
Hujan Deras Terjang Yogyakarta, Atap Roboh Pohon Tumbang Banjir Meluas
Kapolres Bantul Rotasi Besar Pejabat, Tegaskan Profesionalisme Polri

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 19:44 WIB

Job Hugging: Antara Nyaman dan Terjebak

Rabu, 20 Agustus 2025 - 12:54 WIB

‎Warung Olahan Sunda Kang Wahyu Rayakan Milangkala dengan Syukuran Meriah

Rabu, 20 Agustus 2025 - 12:07 WIB

‎MES DIY Kawal Widosari Jadi Ikon Wisata Ramah Muslim

Rabu, 20 Agustus 2025 - 08:09 WIB

Ustadz Abdul Somad Resmikan Rumah Tahfidz, Jamaah Bersorak Takbir Meriah

Rabu, 20 Agustus 2025 - 02:12 WIB

‎UMKM dan Seni Lokal Bersatu Meriahkan Pasar Jokteng 2025

Berita Terbaru

JOGJA

Job Hugging: Antara Nyaman dan Terjebak

Rabu, 20 Agu 2025 - 19:44 WIB