Menurut Andini, keseimbangan antara ketakutan dan humor membuat penonton bisa menikmati alur cerita tanpa merasa tertekan.
“Keluar bioskop nggak capek, ngerti nggak sih? Karena pas komedinya muncul banyak ketawa, pas lagi sedih mereka ikut sedih, dan pas tegang juga ikutan tegang,” jelasnya sambil tersenyum.
Ia menyebut dinamika emosi ini sebagai “wahana permainan” yang jarang ada di film horor lain.
Sementara itu, Aulia Sarah menyebut film ini sangat dekat dengan realitas perempuan masa kini.
“Film ini mengangkat rasa takut wanita Indonesia, sangat relate. Mulai dari urusan rumah tangga, bisnis, sampai drama batin,” ungkapnya. 
Ia memastikan penonton tak hanya pulang dengan rasa takut, tapi juga mendapat pesan kehidupan.
“Selain hiburan, ada juga pesan moral yang bisa diambil,” tutup Aulia, yakin “Sosok Ketiga: Lintrik” akan membawa pengalaman horor yang berbeda bagi para penikmat film tanah air.
Penulis : Julian
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















